Kamis, 27 November 2014

Teknik Penyambungan

1.      Perkembangan Teknologi Switching Network
            Switching adalah sistem elektronik yang dapat yang dapat dipakai untuk menghubungkan jalur komunikasi.
            Switching network merupakan jaringan yang mengalokasikansebuah kanal yang di dedikasi diantara nodes dan terminal untuk digunakan pengguna berkomunikasi. Sirkuit yang didedikasikan tidak dapat digunakan oleh penelpon lain sampai sirkuit ini dilepaskan, dan koneksi baru bisa disusun. Bahkan jika tidak ada komunikasi berlangsung pada sebuah sirkuit yang didedikasikan, kanal tersebut tetap tidak dapat digunakan oleh pengguna lain. Kanal yang dipakai untuk hubungan telepon baru disebut sebagai kanal idle.
            Sebuah metoda untuk membangun, memonitor perkembangan, dan menutup sebuah koneksi adalah dengan memanfaatkan sebuah kanal terpisah untuk keperluan pengontrolan, misalnya untuk links antar telephone exchanges yang menggunakan CCS7 untuk komunikasi call setup dan informasikontrol dan menggunakan TDM untuk transportasi data di sirkuit tersebut.
Tiga fase yang terdapat dalam circuit switching, yaitu:
1.                  Pembentukan hubungan
2.                  Transfer data
3.                  Pembubaran (terminasi) hubungan

Jaringan circuit switching digunakan untuk hubungan yang bersifat :
·                     Real time-spech (contoh : telepon)
·                     Real time-data very high bit transmitted

Contoh penggunaan teknologi switching network:
·                     Jaringan Telepon
·                     ISDN (Integrated Services Digital Networks)


Fungsi dasar switching adalah :

a. Penyambungan (interconnection).
b. Pengendalian ( control ).
c. Deteksi adanya permintaan sambungan.
d. Menerima informasi.
e. Mengirim informasi
f. Mengadakan test sibuk.
g. Mengawasi pembicaraan


2.      Pulse Code Modulation (PCM)
Pulse Code Modulation adalah proses mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Secara garis besar proses PCM sendiri meliputi sampling, encoding,dan multiplexing. Sebelum masuk ke dalam proses sampling sendiri terdapat proses bandlimiting atau proses penyaringan frekuensi oleh low pass filter. Secara umum rentang frekuensi yang diambil adalah 300-3400Hz. Frekuensi tersebut adalah frekuensi spektrum suara manusia. Dengan demikian lebar pita yang diperlukan untuk proses ini alalah sebesar 3100 Hz saja.. Prosessampling adalah proses pengambilan sampel ada tiap satuan waktu yang ditentukan. sampling pada  125 μs artinya pengambilan sample setiap 125μs atau  s oleh switch. teorema nyquist ditrapkan dalam penetapan waktu sample. Teorema nyquist meyatakan frekuensi suara yang dicuplik adalah dua kali dari kanal tunggal atau lebar  pita. jadi jika bandwith atau lebar pita adalah 4kHz maka diambil 2×4000 yaitu  s. Hasil dari tahapan sampling ini disebut PAM, Pulse Analog  modulation.

Setelah proses sampling selesai, tahapan PCM selanjutnya adalah proses Encoding.  Hasil dari sampling yang berupa PAM diubah atau dipetakan ke dalam kode biner berdasarkan ketinggian amlitudo. Kode biner pertama sebagai flag atau awalan yang berfungsi menunjukkan bahwa amplitudo tersebut negatif atau kebalikannya. Proses yang terakhir adalah proses multiplexing. Tahap penggabungan dari beberapa input menjadi satu output. Setelah di multiplexer maka data siap ditransmisikan. Data selanjutnya akan di pisahkan lagi dengan bantuan demultiplexer yang berkebalikan dengan peran multiplexer yaitu dari satu input menjadi  satu output.  Dalam proses transmisi ini dikenal adanya istilah timeslot, transmission link dan pulse frame. Secara garis besar satu time slot terdiri satu sampling dan satu pulse fram terdiri dari beberapa time slot, sedangkan transmission link adalah jalan bagi pulse frame dalam transmisi data. Dalam dunia telekomunikasi PCM yang sering digunakan adalah PCM 30 dan PCM 24. PCM 30 yang juga dikenal dengan E1 memiliki 32 time slot, tetapi yang digunakan untuk kanal data atau suara hanya 30 timeslot. 2 sisa timeslot digunakan untuk controlling dan signaling. Saat ini PCM banyak digunakan oleh Negara-negara di dunia termasuk Indonesia sedangkan T1 atau lebih dikenal dengan PCM 24 digunakan oleh Amerika Serikat. Perbedaan mendasar dari PCM 24 dibandingkan dengan PCM 30 adalah jumlah timeslot yang digunakan. PCM 24 menggunakan 24 timeslot.
Contoh penggunaan PCM adalah:
a.       Perekaman sinyal analog
b.      Telefon CDMA



3.      Terminasi saluran pada sentral digital
MDF/RPU
MDF atau RPU adalah sebuah tempat terminasi kabel, yang menghubungkan kabel saluran pelanggan dari sentral telpon yang menuju ke terminal pelanggan. RPU atau MDF yang letaknya biasanya dibawah sentral telpon , untuk gedung bertingkat atau bersebelahan dengan peralatan sentral untuk gedung yang tidak bertingkat .
    Dibawah RPU atau MDF terdapat ruang bawah tanah yang biasanya disebut dengan Cable Chamber , di dalam ruang tersebut dipasang rangka yang terbuat dari besi untuk menempatkan kabel-kabel primer dari luar sebelum terdistribusi ke RPU atau MDF.

RPU atau MDF memiliki fungsi sebagai brikut , yaitu :
  1. Sebagai tempat penyambungan antara kabel primer dengan RK, DP, KTB, DCL
  2. Untuk Flexsibelitas saluran
  3. Tempat pengetesan saluran telpon bila terjadi gangguan, untuk diadakan pengukuran
  4. Untuk melokalisir gangguan

Macam-macam MDF atau RPU
-Pada kantor kecil atau manual biasanya berupa papan atau lemari keperawatan . Pada kantor telpon sedang ,sudah berupa kerangka besi untuk menempatkan terminal Vertikal dan terminal Horizontal.

Terminal Vertikal dan Terminal Horizontal pada MDF atau RPU
  1. Pengertian Terminal Vertikal pada MDF atau RPU
Pada terminal vertical digunakan untuk sisi pelanggan , yaitu sebagai tempat di terminasikan kabel primer . terminalvertikal mempunyai berbagai kapasitas yaitu terminal degan kapasitas 25 pair atau pasang urat kabel terminal denagn kapasitas 100 pair atau pasang urat kabel.
Denagan meggunakan jumperware terminal vertical di hubungkan denagn terminal horizontal yang menuju atas sentral.pada .STO (sentral telpon otomat) analog maupun digital , digunkan kapasitas 100 Pair atau Pasang urat kabel , serta tempat pengisolasian yang tahan terhadap panas , jenis terminal ini menggunakn type K7I buatan krone .
  1. Pengertian Terminal horizontal pada RPU atau MDF
Seluruh kabel yang dating dari sentral di terminasikan pada terminal block horizontal, terminal block horizontal ini di pasang di RPU atau MDF di sisi sentral dan  mempunyai kapasitas 100 pair atau pasang urat kabel , dan jenis atau type yang digunakan pada saat ini adalah type K7I .

Alat-alat tambahan pada MDF atau RPU
  1. Microtest : berbentuk sperti gagang telpon
  2. Tone Cheker : untuk mencari ujung kabel
  3. Isoliran : untuk memblokir
  4. Jamperwire : menghubungkan terminal vertical dgn terminal horizontal  


4.      Mobile Switching System
MSC sebagai komponen utama dari NSS memiliki peran yang sangat  kompleks di dalam aspek kontrol dan security sistem selular GSM, dimana  fasilitas yang harus ditawarkan kepada pelanggan. MSC memiliki fungsi berbeda tergantung posisinya pada jaringan. Secara umum fungsi-fungsi yang dilakukan MSC : Call processing – termasuk mengontrol call set-up data / suara, handover  inter BSS dan inter MSC dan mengontrol mobilitas pelanggan (Subscriber  validation and location) Operation and Maintenance Support – termasuk  database management, pencatatan dan pengukuran trafikInternetwork Interworking – Memanage interface antara jaringan GSM dengan PSTN(Public Switching Telephone Network), Billing – mencatat data tagihan panggilan.



5.      VOIP
Voice over Internet Protocol adalah Teknologi yang menjadikan media internet untuk bisa melakukan komunikasi suara jarak jauh secara langsung. Sinyal suara analog, seperti yang anda dengar ketika berkomunikasi di telepon diubah menjadi data digital dan dikirimkan melalui jaringan berupa paket-paket data secara real time.
Dalam komunikasi VoIP, pemakai melakukan hubungan telepon melalui terminal yang berupa PC atau telepon biasa. Dengan bertelepon menggunakan VoIP, banyak keuntungan yang dapat diambil diantaranya adalah dari segi biaya jelas lebih murah dari tarif telepon tradisional, karena jaringan IP bersifat global. Sehingga untuk hubungan Internasionaldapat ditekan hingga 70%. Selain itu, biaya maintenance dapat di tekan karena voicedan data networkterpisah, sehingga IP Phone dapat di tambah, dipindah dan di ubah. Hal ini karena VoIP dapat dipasang di sembarang ethernet dan IP address, tidak seperti telepon konvensional yang harus mempunyai port tersendiri di Sentral atau PBX (Private branch exchange).

Cara Kerja VOIP

Prinsip kerja VoIP adalah mengubah suara analog yang didapatkan dari speaker pada Komputer menjadi paket data digital, kemudian dari PC diteruskan melalui HubRouter/ADSL Modem dikirimkan melalui jaringan internet dan akan diterima oleh tempat tujuan melalui media yang sama. Atau bisa juga melalui melalui media telepon diteruskan ke phone adapter yang disambungkan ke internet dan bisa diterima oleh telepon tujuan.
Untuk Pengiriman sebuah sinyal ke remote destination dapat dilakukan secara digital yaitu sebelum dikirim data yang berupa sinyal analog diubah ke bentuk data digital dengan ADC (Analog to Digital Converter), kemudian ditransmisikan, dan di penerima dipulihkan kembali menjadi data analog dengan DAC (Digital to Analog Converter). Begitu juga dengan VoIP, digitalisasi voice dalam bentuk packets data, dikirimkan dan di pulihkan kembali dalam bentuk voice di penerima. Format digital lebih mudah dikendaika, dalam hal ini dapat dikompresi, dan dapat diubah ke format yang lebih baik dan data digital lebih tahan terhadap noise daripada analog.
Bentuk paling sederhana dalam sistem VoIP adalah dua buah komputer terhubung dengan internet. Syarat-syarat dasar untuk mengadakan koneksi VoIP adalah komputer yang terhubung ke internet, mempunyai sound card yang dihubungkan dengan speaker dan mikropon. Dengan dukungan software khusus, kedua pemakai komputer bisa saling terhubung dalam koneksi VoIP satu sama lain. Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk pertukaran file, suara, gambar. Penekanan utama dalam VoIP adalah hubungan keduanya dalam bentuk suara.
Pada perkembangannya, sistem koneksi VoIP mengalami evolusi. Bentuk peralatan pun berkembang, tidak hanya berbentuk komputer yang saling berhubungan, tetapi peralatan lain seperti pesawat telepon biasa terhubung dengan jaringan VoIP. Jaringan data digital dengan gateway untuk VoIP memungkinkan berhubungan dengan PABX atau jaringan analog telepon biasa. Komunikasi antara komputer dengan pesawat (extension) di kantor adalah memungkinkan. Bentuk komunikasi bukan Cuma suara saja. Bisa berbentuk tulisan (chating) atau jika jaringannya cukup besar bisa dipakai untuk Video Conference. Dalam bentuk yang lebih lanjut komunikasi ini lebih dikenal dengan IP Telephony yang merupakan komunikasi bentuk multimedia sebagai kelanjutan bentuk komunkasi suara (VoIP). Keluwesan dari VoIP dalam bentuk jaringan, peralatan dan media komunikasinya membuat VoIP menjadi cepat popular di masyarakat umum.

6.      Standard National Telekomunikasi

Pembakuan (standarisasi) telekomunikasi dimaksudkan untuk saling menghubungkan sistem telekomunikasi yang memiliki merk dan ciri yang khas. Usaha ini melibatkan berbagai organisasi baik nasional maupun internasional agar hasilnya dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan dan saling menguntungkan. Organisasi-organisasi ini pada dasarnya menentukan standarisasi dalam komunikasi data dan pada umumnya mereka tidak bekerja sendiri-sendiri tapi saling bekerja sama.

Dibawah ini beberapa standarisisasi telekomunikasi yang ada yaitu :
1. IEEE
IEEE adalah organisasi nirlaba internasional, yang merupakan asosiasi profesional utama untuk peningkatan teknologi. Sebelumnya, IEEE merupakan kepanjangan dari Institute of Electrical and Electronics Engineers. Namun berkembangnya cakupan bidang ilmu dan aplikasi yang diperdalam organisasi ini membuat nama-nama kelektroan dianggap tidak relevan lagi, sehingga IEEE tidak dianggap memiliki kepanjangan lagi, selain sebuah nama yang dieja sebagai Eye-triple-E.
Di samping society, IEEE memiliki badan standard (Standard Association, IEEE-SA). IEEE-SA memiliki pengaruh cukup besar untuk bisa mempersatukan substandard industri membentuk standardisasi internasional yang diakui seluruh industri. Beberapa standar IEEE yaitu, IEEE 802.3 untuk Ethernet akses LAN., IEEE 802.11 untuk Wifi, akses wireless LAN, IEEE 802.16 untuk WiMAX, akses wireless MAN. WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah sebuah tanda sertifikasi untuk produk-produk yang lulus tes cocok dan sesuai dengan standar IEEE 802.16. WiMAX merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak jauh. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga membawa isu open standar dengan kecepatan data yang besar sampai 70MBps.
2. ANSI
ANSI (American National Standards Institute adalah sebuah kelompok yang mendefinisikan standar Amerika Serikat untuk industri pemrosesan informasi. ANSI berpartisipasi dalam mendefinisikan standar protokol jaringan dan merepresentasikan Amerika Serikat dalam hubungannya dengan badan-badan penentu standar International lain, misalnya ISO , ANSI adalah organisasi sukarela yang terdiri atas anggota dari sektor usaha, pemerintah, dan lain-lain yang mengkoordinasikan aktivitas yang berhubungan dengan standar, dan memperkuat posisi Amerika Serikat dalam organisasi standar nasional. ANSI membantu dengan komunikasi dan jaringan (selain banyak hal lainnya). ANSI adalah anggota IEC dan ISO.
ANSI adalah lembaga amerika yang mengeluarkan standard ASCII (American Standard Code for Information Interchange).ASCII (American Standard Code for Information Interchange) merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf dan simbol seperti Hex dan Unicode tetapi ASCII lebih bersifat universal, contohnya 124 adalah untuk karakter “|”. Ia selalu digunakan oleh komputer dan alat komunikasi lain untuk menunjukkan teks. Kode ASCII sebenarnya memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 8 bit. Dimulai dari 00000000 hingga 11111111. Total kombinasi yang dihasilkan sebanyak 256, dimulai dari kode 0 hingga 255 dalam sistem bilangan Desimal.
SQL adalah standar ANSI (American National Standards Institute) bahasa pemrograman untuk mengakses dan memanipulasi database. Statemen SQL digunakan untuk menerima, mengubah dan menghapus data. SQL bekerja dengan berbagai sistem database antara lain MS Access, DB2, Informix, MS SQL Server, Oracle, Sybase, dll. SQL memiliki beberapa versi, tetapi agar tidak terjadi kekeliruan dibuat standar oleh ANSI, mereka harus memiliki keywords utama yang dipakai secara umum yaitu (SELECT, UPDATE, DELETE, INSERT, WHERE, dan sebagainya). ANSI C adalah standar bahasa C pertama.
3. TIA
Telecomunication Industry Association (TIA) adalah suatu organisasi terpisah yang diakui oleh ANSI dan bekerjasama dengan Asosiasi Industri Elektronika (EIA). TIA dikenal terbaik untuk mengembangkan standard pemasangan kabel menggunakan disain dan instalasi sistem pemasangan kabel yang ter-koordinasi. Sehingga mampu untuk mendukung suatu cakupan aplikasi yang luas dan memenuhi kebutuhan kecepatan yang tinggi pada masa kini dan mendatang. Contoh standart dari TIA/EIA adalah Standard TIA 568A-B
4. ECMA (European Computer Manufacturers Association)
Sebelumnya dikenal sebagai ECMA (European Computer Manufacturers Association) , lembaga ini merupakan perkumpulan orang eropa yang mengeluarkan standar dalam sistem teknologi dan informasi. Ecma International adalah lembaga yang mengeluarkan standarisasi dalam ECMAScript, sebuah standard yang mengelola JavaScript.
5. ITU-R
International Telecommunication Union Radiocommunication Sector (ITU-R) Sebuah organisasi global yang ada dan didirikan untuk mengatur penggunaan frekuensi radio (RF) diseluruh penjuru dunia. The United Nations (PBB), menugaskan kepada International Telecommunication Union Radiocommunication Sector (ITU-R) ini, untuk mengatur dalam hal skala penggunaan frekuensi, secara global.
Nah, karena dunia ini luas, maka kemudian ITU-R membaginya menjadi beberapa wilayah. Hingga masing-masing wilayah, diatur oleh organisasi yang berbeda. Contoh: Region A untuk North and South America, Inter-American Telecommunication Commission (CITEL); Region B untuk Western Europe, European Conference of Postal and Telecommunications Administrations (CEPT); Region C untuk Eastern Europe and Northern Asia, Regional Commonwealth in the field of Communications (RCC); Region D untuk Africa, African Telecommunications Union (ATU);dll.
6. Federal Communications Commission (FCC)
FCC adalah organisasi yang bergerak di bidang pertelekomunikasian. Organisasi ini yang mengatur segala jenis komunikasi baik yang keluar ataupun ke dalam negara Amerika Serikat. FCC adalah organisasi independent yang didirikan oleh pemerintah US. FCC bertanggung jawab untuk mengatur segala jenis penggunaan perangkat telekomunikasi, baik yang menggunakan radio, televisi, wire, satellite, dan kabel. Wilayah kekuasaan FCC ini meliputi 50 negara bagian yang ada di US, dan beberapa distrik yang menjadi teritori dari Negara US. Tujuan FCC mengatur komunikasi wireless, adalah agar tidak terjadi kesimpang siuran, maupun penyalahgunaan dalam hal penggunaan sinyal atau frekuensi radio yang digunakan dalam teknologi wireless.
7. ISO
Organisasi Internasional untuk Standardisasi, International Organization for Standardization (ISO) adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standar nasional setiap negara. Pada awalnya, singkatan dari nama lembaga tersebut adalah IOS, bukan ISO. Tetapi sekarang lebih sering memakai singkatan ISO, karena dalam bahasa yunani sos berarti sama (equal). Penggunaan ini dapat dilihat pada kata isometrik atau isonomi.
Didirikan pada 23 February 1947 ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia. ISO, yang merupakan lembaga nirlaba internasional, pada awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi internasional untuk apa saja.Dalam menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang wakil anggotanya dari 130 negara untuk duduk dalam Komite Teknis (TC), Sub Komite (SC) dan Kelompok Kerja (WG).
Meski ISO adalah organisasi nonpemerintah, kemampuannya untuk menetapkan standar yang sering menjadi hukum melalui persetujuan atau standar nasional membuatnya lebih berpengaruh daripada kebanyakan organisasi non-pemerintah lainnya, dan dalam prakteknya ISO menjadi konsorsium dengan hubungan yang kuat dengan pihak-pihak pemerintah. Peserta ISO termasuk satu badan standar nasional dari setiap negara dan perusahaan-perusahaan besar. ISO bekerja sama dengan Komisi Elektroteknik Internasional (IEC) yang bertanggung jawab terhadap standardisasi peralatan elektronik. Contoh Standarisasi Protokol (ISO 7498).
ISO (International Standard Organization) mengajukan struktur dan fungsi protocol komunikasi data.Model tersebut dikenal sebagai OSI (Open System Interconnection) Reference Model. Terdiri atas 7 layer (lapisan) yang mendefinisikan fungsi. Untuk tiap layernya dapat terdiri atas sejumlah protocol yang berbeda, masing-masing menyediakan pelayanan yang sesuai dengan fungsi layer tersebut.
8. IETF
IETF adalah sebuah organisasi yang berwenang dan bertanggung jawab dalam mengatur dan menetapkan protocol-protocol standard yang digunakan di internet.
Internet Engineering Task Force (disingkat IETF), merupakan sebuah organisasi yang menjaring banyak pihak yang tertarik dalam pengembangan jaringan komputer dan Internet. Organisasi ini diatur oleh IESG (Internet Engineering Steering Group), dan diberi tugas untuk mempelajari masalah-masalah teknik yang terjadi dalam jaringan komputer dan Internet, dan kemudian mengusulkan solusi dari masalah tersebut kepada IAB (Internet Architecture Board). Pekerjaan IETF dilakukan oleh banyak kelompok kerja (disebut sebagai Working Groups) yang berkonsentrasi di satu bagian topik saja, seperti halnya keamanan, routing, dan lainnya. IETF merupakan pihak yang mempublikasikan spesifikasi yang membuat standar protokol TCP/IP. Kebijakan protokol QoS (Quality of Service) yang diusulkan sebagai standar IETF untuk mengkomunikasikan informasi kebijakan QoS dalam jaringan.
9.  World Wide Web Consortium (W3C)
The World Wide Web Consortium (W3C) merupakan sebuah lembaga konsorsium yang membuat dan terus berobservasi dalam pengembangan teknologi web mencangkup XML, HTML dan aplikasi-aplikasi lain yang sering digunakan dalam dunia web. Mereka juga selalu mengeluarkan aturan dan standard supaya siapapun yang membuat dan mengimplementasikan selalu memperhatikan berbagai aspek yang fital seperti kecocokan dengan perangkat dan browser pengakses, pembaca hingga membuat sebuah website yang dapat berjalan bertahun-tahun karena perubahannya mudah.
World Wide Web Consortium (W3C) adalah suatu konsorsium yang bekerja untuk mengembangkan standar-standar untuk World Wide Web. Spesifikasi teknologi-teknologi utama yang dipakai sebagai basis utama web, seperti URL (Uniform Resource Locator), HTTP (HyperText Transfer Protocol), dan HTML (HyperText Markup Language) dikembangkan dan diatur oleh badan ini.
Standard dari W3C (Konsorsium World Wide Web) XML,CGI,CSS,HTML5,dll

Senin, 24 November 2014

Apa itu Modulasi ??

Modulasi sinyal digital dengan gelombang pembawa analog akan meningkatkan Sinyal To Noise Ratio (SNR) jika dibandingkan dengan modulasi analog. Modulasi gelombang pembawa sinyal digital merupakan pergeseran kunci, karena hal tersebut disebabkan adanya perubahan nilai diskrit dalam parameter gelombang pembawa. 

Ada tiga macam perbedaan sistem modulasi digital antara lain: Amplitude shift keying (ASK), Frequency shift keying (FSK), dan Phase shift keying (PSK). Dalam modulasi digital juga menemui Quadrature amplitude modulation (QAM), yang mana secara ektensif digunakan pada gelombang micro wave. QAM merupakan kombinasi antara ASK and PSK. 

Modulasi pembawa dengan deretan pulsa ada tiga perbedaan jenisnya, dimana istilah modulasi ini disebut sebagai: Pulse amplitude modulation (PAM), Pulse duration modulation (PDM), dan Pulse position modulation (PPM). Ada tipe lain dari modulasi yang disebutkan di atas, yaitu: Pulse width modulation (PWM), yang mana modulasi ini adalah melakukan variasi lebar pulsa tergantung dari sinyal modulasinya. Bentuk modulasi dapat digambarkan seperti berikut ini: 

Gambar 9.15. Bentuk modulasi digital

Untuk lebih jelasnya, maka dapat dilihat pada tabel 9.1. di bawah ini: 

Table 9.1. Beberapa tipe modulasi digital

Berbeda dengan modulasi analog, dimana input signal-nya yang berbentuk kontinu. Pada modulasi digital, signal input sudah berbentuk diskrit yang ditandai oleh dua kondisi, yaitu: kondisi "0" dan kondisi "1". Signal digital yang mewakili informasi tersebut agar dapat ditransmisikan harus dimodulasi terlebih dahulu dengan gelombang pembawanya yang akan membawanya sampai ditujuan, dan cara perubahan bagi sinyal digital ada beberapa teknik yang antara lain: 

  • Teknik dasar:
    • Amplitude shift keying (ASK)
    • Frequency shift keying (FSK)
    • Phase shift keying (PSK)

  • Varian dari teknik dasar di atas
    • 4 Pulse Amplitude Modulation (4-PAM)
    • Quadrature Phase Shift Keying (QPSK)
    • Quadrature Amplitude Modulation (QAM).
Sistem komunikasi digital dapat digambarkan seperti pada Gambar 9.16. Gambar tersebut menunjukkan sistem pengiriman dan penerimaan digital secara umum. 

Gambar 9.16. Sistem Pengiriman dan Penerimaan Digital

Dari blok diagram tersebut di atas, source encoder menerima satu atau lebih sinyal analog untuk diubah menjadi urutan symbol-simbol. Simbol-simbol ini bisa berupa biner (1 dan 0) atau anggota himpunan yang mempunyai dua atau lebih elemen. Jika kanal digunakan untuk mengkomunikasikan lebih dari satu sumber, maka sebuah source encoder harus dilengkapi dengan multiplexer. Hal yang perlu di perhatikan adalah bahwa: source encoder mendapatkan input berupa time signal (s(t)). Pada sistem komunikasi data dimulai dengan sebuah sinyal digital. 

Channel Encoder akan menaikkan efisiensi dari sistem komunikasi digital. Peralatan ini mengurangi error pada saat transmisi. Jika ada noise yang masuk ke kanal bersama-sama dengan data, maka akan ada kemungkinan sebuah simbol yang sudah terkirim akan diinterpretasikan sebagai simbol yang lain pada sisi penerima. Pengaruh dari error ini dapat dikurangi dengan menerapkan struktur redundansi pada sinyal data. 

Keluaran dari saluran encoder adalah sebuah sinyal digital yang dikomposisikan dalam bentuk simbol-simbol. Sebagai contoh, dalam sistem biner outputnya berupa urutan bit 1 dan 0. 
Sebuah saluran listrik dapat mengirimkan sinyal yang hanya berbentuk gelombang listrik. Jangan beranggapan bahwa sebuah sinyal digital dapat ditransmisikan dalam bentuk yang belum termodifikasi. Sebagai contoh, jika komunikasi menggunakan sebuah saluran suara untuk mengirimkan "10101", hal ini bukan berarti harus mengucapkan lima kata tersebut karena pengucapan satu kata saja (misalkan "satu" sama dengan 1 pada 10101), sama halnya dengan mengirim sebuah urutan sinyal analog. 

Kelihatannya ini merupakan proses yang bersimpangan, dan memang betul demikian. Untuk mengirim sebuah sinyal analog, perlu diubah menjadi sinyal digital, kemudian mengirimkan sinyal digital tersebut melalui gelombang analog, mengkonversikan bentuk gelombang analog yang diterima menjadi sinyal digital kembali (pada receiver), dan mengubah sinyal digital tersebut kembali menjadi sinyal analog. Proses ini memiliki keuntungan tahan terhadap noise maupun distorsi dibandingkan sistim analog langsung. 

Encryptor bertugas memberikan perlindungan keamanan kepada pesan-pesan yang dikirim agar tidak terbaca atau diterima oleh penerima yang tidak berkepentingan. Dalam hal ini, encryptor menghasilkan sebuah urutan simbol yang hanya dapat dibedakan oleh penerima yang berkepentingan. Pengamanan tambahan dapat dilakukan dengan teknik spread spectrum yang bertujuan menghindari pendengar yang tidak diijinkan. 

Bagian kedua dari blok diagram Gambar 9.16. adalah sistim penerima digital. Sistim ini seperti cermin gambar dari pemancar. Pada sistim ini dilakukan proses pengembalian dari operasi yang dilaksanakan pada pemancar. Ada satu bagian dari pemancar yang melakukan proses pengembalian dua kali di penerima, yaitu: carrier modulator. Pada penerima, proses pengembalian dari carrier modulator dilakukan oleh dua bagian, yaitu: carrier demodulator dan symbol synchronizer. Begitu bentuk gelombang analog di terima di sisi penerima, ada satu hal yang harus dilakukan, yaitu: mempartisi segmen simbol-simbolnya, serta pesan-pesan yang dibawanya. Proses partisi ini dilakukan oleh symbol synchronizer. 

Selasa, 21 Oktober 2014

Standarisasi Regulasi Telekomunikasi

Standarisasi sistem telekomunikasi dilakukan oleh lembaga yang secara khusus menangani masalah-masalah yang terkait dengan telekomunikasi. Pada dasarnya, adanya standar tersebut adalah untuk mengatur sistem telekomunikasi, baik yang menyangkut penggunaan frekuensi, alokasi (pengaturan tempat), kanal, dan sebagainya. Pengaturan itu dimuat dalam bentuk perundang-undangan. Contohnya, kalau di Indonesia adalah Undang-undang Telekomunikasi nomor 36 tahun 1999, yang telah disahkan oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 8 September 1999. 

Dalam undang-undang tersebut, yang diatur di antaranya adalah tentang penyelenggaraan telekomunikasi, perizinan, perangkat telekomunikasi, spektrum frekuensi radio, dan orbit satelit, serta pengamanan telekomunikasi dan sebagainya. Lebih lanjut, yang mengatur pertelekomunikasian di Indonesia, dilakukan oleh: Kementerian Komunikasi dan Informasi. 

Organisasi yang Mengatur Standar Sistem Telekomunikasi

Standarisasi dalam bidang telekomunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting. Sekarang ini dikenal ada badan-badan atau organisasi yang menangani masalah standarisasi, yaitu: standarisasi tingkat nasional, regional, dan internasional. 

Pada tingkat internasional, paling tidak dikenal ada dua badan internasional yang sangat berpengaruh pada bidang telekomunikasi. Badan itu adalah: 

  1. ITU (International Telecommunication Union): bertempat di Geneva (Swiss), yang telah menghasilkan lebih dari 2000 standard.
  2. International Standardization Organization (ISO): badan ini mempunyai sejumlah standar komunikasi data yang sangat penting.

Persetujuan telekomunikasi internasional dan antar benua dilakukan oleh suatu lembaga yang disebut: International Telecommunication Union (ITU). Lembaga ini keberadaannya di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (Dalam bahasa Inggris disebut: United Nations Organization (UNO)). Kantor ITU secara tetap berada di Geneva (Swiss). Badan-badan lain yang bernaung di bawah ITU, yaitu: Sekretariat Umum (General Secretariat), yang tugasnya mengelola aspek aktivitas administrasi dan ekonomi. Di samping itu ada badan pendaftaran frekuensi internasional (IFRB = International Frequency Registration Board) yang tugasnya adalah: bertanggung jawab terhadap koodinasi penerapan frekuensi radio dalam semua kategori. 

Badan khusus lainnya yang melayani permasalahan dan pertanyaan tentang komunikasi radio, ditangani oleh: Comite Consultatif International des Radiocommunications (CCIR). Selain itu, ada badan Comite Consultatif International Telegraphique et Telephonique (CCITT) yang menangani masalah-masalah lain dalam bidang telekomunikasi. Badan tetap ini didukung oleh dewan administratif, yang terdiri dari 25 orang yang berasal dari negara-negara yang berpartisipasi. 

Pertemuan dilaksanakan sekali dalam setahun, untuk berkoordinasi dalam pekerjaan yang berbeda dari badan lain. Selain itu setiap empat tahun sekali diadakan konferensi tingkat dunia, yang dilakukan oleh badan-badan itu untuk membicarakan masalah teknis, pelayanan, dan penarifan (pembiayaan) bidang telekomunikasi. 

CCIR dan CCITT bekerja dengan koordinasi yang sangat erat untuk mengatasi berbagai permasalahan, agar dapat dirumuskan rekomendasi (pesetujuan) dalam bidang telekomunikasi tingkat dunia. Pada gambar 1.11, ditunjukkan kantor ITU yang berkedudukan di Jenewa. Sementara itu gambar 1.12, menunjukkan struktur organisasi telekomunikasi tingkat dunia, sebelum berubah menjadi ITU-T dan ITU-R. 

Gambar 1.11. Kantor ITU di Jenewa

Gambar 1.12. Organisasi tingkat dunia yang menangani masalah telekomunikasi

Dalam perkembangannya, ITU yang bernaung di bawah Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa membahas dan menghasilkan Regulasi Radio dan regulasi tentang Telekomunukasi. 

Sebelumnya dikenal pula suatu badan internasional yang disebut CCITT atau International Consultative Committee for Telephone and Telegraph, dan CCIR atau International Consultative Committee for Radio. Pembahasan tentang regulasi atau aturan tentang radio dan telekomunikasi telah banyak menghasilkan dokumen, laporan, pendapat dan rekomendasi, atau saran-saran yang penting. Mengingat peran dari ITU yang demikian itu, maka pada tanggal 1 Januari 1993, lembaga itu mengadakan re-organisasi. Hasilnya adalah: CCITT menjadi sektor standarisasi telekomunikasi dari ITU, disingkat ITU-T. Sedangkan CCIR menjadi sektor radio komunikasi dari ITU, yang disingkat ITU-R. Tugas dari ITU-T dan ITU-R adalah menyiapkan aturan-aturan tentang per-telekomunikasian dan keradioan. 

Selain badan internasional, organisasi regional yang cukup penting untuk wilayah Eropa, yaitu: Europian Telecommunication Standardization Institute (ETSI). Tanggung jawab dari lembaga ini adalah: pada spesifikasi pokok radio seluler GSM, atau Ground System Mobile (di Perancis). Sebelumnya, pada tahun 1990, ETSI adalah lembaga yang disebut: Conference European Post and Telegraph atau disingkat CEPT. Dalam kerjanya, CEPT telah menghasilkan jaringan digital PCM versi Eropa. Sebelumnya disebut dengan CEPT 30+2, dan sekarang menjadi E-1. 

Di samping lembaga-lembaga standarisasi yang telah disebutkan itu, ada juga banyak organisasi yang mengurusi standarisasi secara nasional. Sebagai contoh yang dapat disebutkan pada postingan ini, yaitu: American National Standards Institute (ANSI) yang berkedudukan di kota New York. Karya yang dihasikan terkait dengan standarisasi yang cukup luas. Ada juga lembaga Electronics Industries Association (EIA) dan Telecommunication Industry Association (TIA). Kedua lembaga ini berada di Washington DC, yang saling berkaitan satu sama lain. Keduanya mempunyai tanggung jawab terhadap penyiapan dan penyebaran standar-standar telekomunikasi. 

Lembaga tingkat dunia seperti Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE), telah menghasilkan 802 seri spesifikasi standarisasi yang secara khusus ditekankan pada jaringan-jaringan perusahaan. 

Lembaga Advanced Television Systems Committee (ATSC), merupakan lembaga yang menyetandarkan untuk kompresi video pada CATV (Cable Television), sebagaimana yang dikerjakan oleh kelompok sarjana teknik telekomunikasi. Kelompok lain yang penting adalah aliansi untuk solusi industri telekomunikasi. 

Beberapa lembaga lain yang menyiapkan standarisasi berkenaan dengan telekomunikasi dan jaringan digital adalah Bellcore (Bell Communications Research, sekarang disebut Telcordia). Lembaga ini merupakan yang paling baik sebagai sumber standarisasi di America Utara. Standar-standar yang dikembangkan, terutama untuk perusahaan-perusahaan yang bernaung di bawah kerja regional Bell. Ada juga sejumlah forum yang terdiri dari sekelompok perusahaan dan pengguna yang bersama-sama merumuskan masalah standarisasi, seperti membicarakan masalah: frame relay, ATM, dan sebagainya. Seringkali standar yang dihasilkan ini diadopsi oleh CCITT, ANSI, dan ISO, serta lainnya. 

Fungsi dari IETF,ISO,IEEE,ANSI,ITU,EIA,dan FCC

Bidang Teknologi Informasi merupakan komoditas penting bagi masyarakat di dalam dunia berbasis digital saat ini. Serangkaian perkembangan teknologi yang sudah tercipta, tent mengalami proses yang panjang dan memunculkan berbagai perbedaan. Aturan yang jelas pun mulai diperlukan agar masyarakat luas dapat menggunakan standar teknologi yang seragam. Maka dari itu, dibentuklah beberapa lembaga internasional yang bertugas menangani standar dalam bidang Teknologi Informasi yaitu seperti IETF, ISO, IEEE, ANSI, ITU, EIA/TIA dan FCC. Apa peranannya dan perbedaannya? Berikut penjelasannya..
1. IETF
IETF atau Internet Engineering Task Force  merupakan organisasi yang terdiri atas beberapa kelompok penelitian yang memfokuskan diri untuk membangun standar protokol-protokol Internet,arsitektur Internet, aplikasi Internet, dan juga teknologi Internet. Organisasi ini berada dibawah  IESG (Internet Engineering Steering Group), dan mempunyai tugas untuk mempelajari masalah-masalah teknik yang terjadi dalam jaringan komputer dan internet, dan kemudian mengusulkan solusi dari masalah tersebut kepada IAB (Internet Architecture Board).
2. ISO
ISO adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standar nasional setiap negara. ISO, yang merupakan lembaga nirlaba internasional, pada awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi internasional untuk apa saja.  Dalam menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang wakil anggotanya dari 130 negara untuk duduk dalam Komite Teknis (TC), Sub Komite (SC) dan Kelompok Kerja (WG).
3. IEEE
IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineering) adalah lembaga internasional nirlaba yang menfokuskan diri untuk kemajuan teknologi. Tugas pokok dari IEEE itu sendiri adalah Meningkatkan kualitas dari produk – produk elektronik yang nantinya akan sangat berguna pada masyarakat.
4. ANSI
ANSI ( American national standards institute) adalah sebuah kelompok yang menentukan standar untuk industri pemrosesan informasi Amerika Serikat. ANSI berpartisipasi dalam mendefinisikan standar protokol jaringan dan merepresentasikan Amerika Serikat dalam hubungannya dengan badan-badan penentu standar International lain. ANSI juga berkaitan erat dengan bahasa pemrograman Bahasa C.
5. ITU
ITU (International Telecommunication Union) adalah organisasi internasional dari PBB yang bergerak di bidang teknologi informasi dan komunikasi. ITU fokus meningkatkan infrastruktur telekomunikasi diseluruh dunia.
6. EIA/TIA 
Asosiasi Industri Telekomunikasi (TIA) adalah suatu organisasi terpisah yang bekerja sama dengan Asosiasi Industri Elektronika (EIA). TIA mengembangkan standar pemasangan kabel menggunakan desain dan instalasi sistem pemasangan kabel yang terkoordinasi.
7. FCC
FCC (Federal Communications Commision) adalah lembaga independen yang didirikan oleh pemerintah AS . FCC bertanggung jawab untuk mengatur segala jenis penggunaan perangkat telekomunikasi.
Demikian tulisan ini dibuat, semoga bermanfaat!