Selasa, 21 Oktober 2014

Standarisasi Regulasi Telekomunikasi

Standarisasi sistem telekomunikasi dilakukan oleh lembaga yang secara khusus menangani masalah-masalah yang terkait dengan telekomunikasi. Pada dasarnya, adanya standar tersebut adalah untuk mengatur sistem telekomunikasi, baik yang menyangkut penggunaan frekuensi, alokasi (pengaturan tempat), kanal, dan sebagainya. Pengaturan itu dimuat dalam bentuk perundang-undangan. Contohnya, kalau di Indonesia adalah Undang-undang Telekomunikasi nomor 36 tahun 1999, yang telah disahkan oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 8 September 1999. 

Dalam undang-undang tersebut, yang diatur di antaranya adalah tentang penyelenggaraan telekomunikasi, perizinan, perangkat telekomunikasi, spektrum frekuensi radio, dan orbit satelit, serta pengamanan telekomunikasi dan sebagainya. Lebih lanjut, yang mengatur pertelekomunikasian di Indonesia, dilakukan oleh: Kementerian Komunikasi dan Informasi. 

Organisasi yang Mengatur Standar Sistem Telekomunikasi

Standarisasi dalam bidang telekomunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting. Sekarang ini dikenal ada badan-badan atau organisasi yang menangani masalah standarisasi, yaitu: standarisasi tingkat nasional, regional, dan internasional. 

Pada tingkat internasional, paling tidak dikenal ada dua badan internasional yang sangat berpengaruh pada bidang telekomunikasi. Badan itu adalah: 

  1. ITU (International Telecommunication Union): bertempat di Geneva (Swiss), yang telah menghasilkan lebih dari 2000 standard.
  2. International Standardization Organization (ISO): badan ini mempunyai sejumlah standar komunikasi data yang sangat penting.

Persetujuan telekomunikasi internasional dan antar benua dilakukan oleh suatu lembaga yang disebut: International Telecommunication Union (ITU). Lembaga ini keberadaannya di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (Dalam bahasa Inggris disebut: United Nations Organization (UNO)). Kantor ITU secara tetap berada di Geneva (Swiss). Badan-badan lain yang bernaung di bawah ITU, yaitu: Sekretariat Umum (General Secretariat), yang tugasnya mengelola aspek aktivitas administrasi dan ekonomi. Di samping itu ada badan pendaftaran frekuensi internasional (IFRB = International Frequency Registration Board) yang tugasnya adalah: bertanggung jawab terhadap koodinasi penerapan frekuensi radio dalam semua kategori. 

Badan khusus lainnya yang melayani permasalahan dan pertanyaan tentang komunikasi radio, ditangani oleh: Comite Consultatif International des Radiocommunications (CCIR). Selain itu, ada badan Comite Consultatif International Telegraphique et Telephonique (CCITT) yang menangani masalah-masalah lain dalam bidang telekomunikasi. Badan tetap ini didukung oleh dewan administratif, yang terdiri dari 25 orang yang berasal dari negara-negara yang berpartisipasi. 

Pertemuan dilaksanakan sekali dalam setahun, untuk berkoordinasi dalam pekerjaan yang berbeda dari badan lain. Selain itu setiap empat tahun sekali diadakan konferensi tingkat dunia, yang dilakukan oleh badan-badan itu untuk membicarakan masalah teknis, pelayanan, dan penarifan (pembiayaan) bidang telekomunikasi. 

CCIR dan CCITT bekerja dengan koordinasi yang sangat erat untuk mengatasi berbagai permasalahan, agar dapat dirumuskan rekomendasi (pesetujuan) dalam bidang telekomunikasi tingkat dunia. Pada gambar 1.11, ditunjukkan kantor ITU yang berkedudukan di Jenewa. Sementara itu gambar 1.12, menunjukkan struktur organisasi telekomunikasi tingkat dunia, sebelum berubah menjadi ITU-T dan ITU-R. 

Gambar 1.11. Kantor ITU di Jenewa

Gambar 1.12. Organisasi tingkat dunia yang menangani masalah telekomunikasi

Dalam perkembangannya, ITU yang bernaung di bawah Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa membahas dan menghasilkan Regulasi Radio dan regulasi tentang Telekomunukasi. 

Sebelumnya dikenal pula suatu badan internasional yang disebut CCITT atau International Consultative Committee for Telephone and Telegraph, dan CCIR atau International Consultative Committee for Radio. Pembahasan tentang regulasi atau aturan tentang radio dan telekomunikasi telah banyak menghasilkan dokumen, laporan, pendapat dan rekomendasi, atau saran-saran yang penting. Mengingat peran dari ITU yang demikian itu, maka pada tanggal 1 Januari 1993, lembaga itu mengadakan re-organisasi. Hasilnya adalah: CCITT menjadi sektor standarisasi telekomunikasi dari ITU, disingkat ITU-T. Sedangkan CCIR menjadi sektor radio komunikasi dari ITU, yang disingkat ITU-R. Tugas dari ITU-T dan ITU-R adalah menyiapkan aturan-aturan tentang per-telekomunikasian dan keradioan. 

Selain badan internasional, organisasi regional yang cukup penting untuk wilayah Eropa, yaitu: Europian Telecommunication Standardization Institute (ETSI). Tanggung jawab dari lembaga ini adalah: pada spesifikasi pokok radio seluler GSM, atau Ground System Mobile (di Perancis). Sebelumnya, pada tahun 1990, ETSI adalah lembaga yang disebut: Conference European Post and Telegraph atau disingkat CEPT. Dalam kerjanya, CEPT telah menghasilkan jaringan digital PCM versi Eropa. Sebelumnya disebut dengan CEPT 30+2, dan sekarang menjadi E-1. 

Di samping lembaga-lembaga standarisasi yang telah disebutkan itu, ada juga banyak organisasi yang mengurusi standarisasi secara nasional. Sebagai contoh yang dapat disebutkan pada postingan ini, yaitu: American National Standards Institute (ANSI) yang berkedudukan di kota New York. Karya yang dihasikan terkait dengan standarisasi yang cukup luas. Ada juga lembaga Electronics Industries Association (EIA) dan Telecommunication Industry Association (TIA). Kedua lembaga ini berada di Washington DC, yang saling berkaitan satu sama lain. Keduanya mempunyai tanggung jawab terhadap penyiapan dan penyebaran standar-standar telekomunikasi. 

Lembaga tingkat dunia seperti Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE), telah menghasilkan 802 seri spesifikasi standarisasi yang secara khusus ditekankan pada jaringan-jaringan perusahaan. 

Lembaga Advanced Television Systems Committee (ATSC), merupakan lembaga yang menyetandarkan untuk kompresi video pada CATV (Cable Television), sebagaimana yang dikerjakan oleh kelompok sarjana teknik telekomunikasi. Kelompok lain yang penting adalah aliansi untuk solusi industri telekomunikasi. 

Beberapa lembaga lain yang menyiapkan standarisasi berkenaan dengan telekomunikasi dan jaringan digital adalah Bellcore (Bell Communications Research, sekarang disebut Telcordia). Lembaga ini merupakan yang paling baik sebagai sumber standarisasi di America Utara. Standar-standar yang dikembangkan, terutama untuk perusahaan-perusahaan yang bernaung di bawah kerja regional Bell. Ada juga sejumlah forum yang terdiri dari sekelompok perusahaan dan pengguna yang bersama-sama merumuskan masalah standarisasi, seperti membicarakan masalah: frame relay, ATM, dan sebagainya. Seringkali standar yang dihasilkan ini diadopsi oleh CCITT, ANSI, dan ISO, serta lainnya. 

Fungsi dari IETF,ISO,IEEE,ANSI,ITU,EIA,dan FCC

Bidang Teknologi Informasi merupakan komoditas penting bagi masyarakat di dalam dunia berbasis digital saat ini. Serangkaian perkembangan teknologi yang sudah tercipta, tent mengalami proses yang panjang dan memunculkan berbagai perbedaan. Aturan yang jelas pun mulai diperlukan agar masyarakat luas dapat menggunakan standar teknologi yang seragam. Maka dari itu, dibentuklah beberapa lembaga internasional yang bertugas menangani standar dalam bidang Teknologi Informasi yaitu seperti IETF, ISO, IEEE, ANSI, ITU, EIA/TIA dan FCC. Apa peranannya dan perbedaannya? Berikut penjelasannya..
1. IETF
IETF atau Internet Engineering Task Force  merupakan organisasi yang terdiri atas beberapa kelompok penelitian yang memfokuskan diri untuk membangun standar protokol-protokol Internet,arsitektur Internet, aplikasi Internet, dan juga teknologi Internet. Organisasi ini berada dibawah  IESG (Internet Engineering Steering Group), dan mempunyai tugas untuk mempelajari masalah-masalah teknik yang terjadi dalam jaringan komputer dan internet, dan kemudian mengusulkan solusi dari masalah tersebut kepada IAB (Internet Architecture Board).
2. ISO
ISO adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standar nasional setiap negara. ISO, yang merupakan lembaga nirlaba internasional, pada awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi internasional untuk apa saja.  Dalam menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang wakil anggotanya dari 130 negara untuk duduk dalam Komite Teknis (TC), Sub Komite (SC) dan Kelompok Kerja (WG).
3. IEEE
IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineering) adalah lembaga internasional nirlaba yang menfokuskan diri untuk kemajuan teknologi. Tugas pokok dari IEEE itu sendiri adalah Meningkatkan kualitas dari produk – produk elektronik yang nantinya akan sangat berguna pada masyarakat.
4. ANSI
ANSI ( American national standards institute) adalah sebuah kelompok yang menentukan standar untuk industri pemrosesan informasi Amerika Serikat. ANSI berpartisipasi dalam mendefinisikan standar protokol jaringan dan merepresentasikan Amerika Serikat dalam hubungannya dengan badan-badan penentu standar International lain. ANSI juga berkaitan erat dengan bahasa pemrograman Bahasa C.
5. ITU
ITU (International Telecommunication Union) adalah organisasi internasional dari PBB yang bergerak di bidang teknologi informasi dan komunikasi. ITU fokus meningkatkan infrastruktur telekomunikasi diseluruh dunia.
6. EIA/TIA 
Asosiasi Industri Telekomunikasi (TIA) adalah suatu organisasi terpisah yang bekerja sama dengan Asosiasi Industri Elektronika (EIA). TIA mengembangkan standar pemasangan kabel menggunakan desain dan instalasi sistem pemasangan kabel yang terkoordinasi.
7. FCC
FCC (Federal Communications Commision) adalah lembaga independen yang didirikan oleh pemerintah AS . FCC bertanggung jawab untuk mengatur segala jenis penggunaan perangkat telekomunikasi.
Demikian tulisan ini dibuat, semoga bermanfaat!

Pengertian IETF, IAB IRTF

Sebenar nya saya kurang mengerti tentang materi ini tetapi saya sudah membaca dari beberapa sumber dan mendapatkan sebuah kesimpulan tersendiri.

*Internet Architecture Board (IAB)
 merupakan badan yang bertanggung jawab untuk mengatur standarisasi internet, misalnya dalam pengaturan penomoran protocol IP. Badan ini bertindak sebagai review teknik dan editorial akhir semua standar internet, badan ini memiliki otoritas untuk menerbitkan dokumen standar internet yang dikenal dengan Request For Comment (RFC).
 Tugas lain dari badan ini ialah mengatur angka-angka dan konstanta yang digunakan dalam protokol internet seperti tipe hardware, ARP (Address Resolution Protocol), dll.
Informasi lengkapnya bisa diperoleh di www.iab.org



*Internet Engineering Task Force (IETF)
merupakan badan yang bertanggung jawab untuk standar-standar internet dan merupakan organisasi yang terdiri atas beberapa 
kelompok penelitian yang memfokuskan diri untuk membangun standar protokol-protokol Internet,arsitektur Internet, aplikasi Internet, dan juga teknologi Internet.
IETF juga merupakan komunitas International jaringan terbuka dalam perancangan jaringan,operator,vendor, penelitian nya berkaitan dengan
 evolusi arsitektur Internet dan kelancaran Internet.
Pekerjaan teknis sebenarnya dari IETF dilakukan dalam kelompok-kelompok kerja, yang diatur menurut topiknya ke dalam beberapa wilayah 
(misalnya, routing, transportasi, keamanan, dll). 
Banyak pekerjaan yang ditangani melalui mailing list.

+Misi dari IETF adalah untuk membuat pekerjaan Internet yang lebih baik dengan menghasilkan kualitas tinggi, dokumen teknis yang relevan yang mempengaruhi cara orang desain, penggunaan, dan mengelola Internet.

+IETF menjalankan misi ini dengan prinsip-prinsip utama :
-Open Prosses : setiap orang yang tertarik dapat berpartisipasi dalam pekerjaan itu, tahu apa yang sedang diputuskan, dan memberikan suaranya sesuai dengan masalah yang ada. Bagian dari prinsip ini adalah komitmen kami untuk membuat dokumen-dokumen kami, WG mailing list kami,
 daftar kehadiran kita, dan menit pertemuan kami tersedia untuk umum di Internet.

-Technical competence : isu-isu di mana dokumen IETF menghasilkan isu-isu mana IETF memiliki kompetensi yang diperlukan untuk berbicara kepada mereka, dan 
bahwa IETF bersedia untuk mendengarkan masukan secara teknis kompeten dari sumber manapun. Kompetensi teknis juga berarti bahwa kita mengharapkan output 
IETF harus dirancang untuk suara prinsip teknik jaringan – ini juga sering disebut sebagai “kualitas rekayasa”.

-Volunteer Core :peserta dan kepemimpinan kami adalah orang-orang yang datang ke IETF karena mereka ingin melakukan pekerjaan yang sesuai dengan misi IETF
 tentang “membuat Internet yang lebih baik”.
-Rough consensus and running code : Kami membuat standar berdasarkan pertimbangan rekayasa gabungan peserta kami dan pengalaman nyata dunia kita dalam
 menerapkan dan menggunakan spesifikasi kami.
-Protocol ownership : ketika IETF mengambil kepemilikan sebuah protokol atau fungsi, ia menerima tanggung jawab untuk semua aspek dari protokol,
 meskipun beberapa aspek mungkin jarang atau tidak pernah terlihat di Internet. Sebaliknya, ketika IETF tidak bertanggung jawab atas sebuah protokol atau fungsi,
 tidak mencoba untuk mengontrol lebih dari itu.
bila penjelasan kurang jelas kunjungi  www.ietf.org


*Internet Research Task Force (IRTF)
Merupakan badan yang bertanggung jawab untuk penelitian-penelitian internet jangka panjang.
IRTF juga merupakan sebuah organisasi yang terdiri atas beberapa 
kelompok penelitian yang fokus diri untuk membangun standar protokol-protokol Internet,
 arsitektur Internet, aplikasi Internet, dan juga teknologi Internet.
 IRTF dibawahi oleh Internet Architecture Board (IAB) dan mencakup beberapa kelompok riset, seperti:
   +End-to-End (E2E) group, yang memfokuskan diri terhadap layanan-layanan dan protokol-protokol antar titik yang diimplementasikan dalam host dalam sebuah jaringan.
    +Information Infrastructure Architecture group, yang bekerja untuk membangun infrastruktur informasi untuk Internet untuk mendukung interoperabilitas
 yang lebih tinggi antar aplikasi.
    +Internet Resource Directory group, yang mengembangkan model-model untuk deskripsi sumber daya, seperti halnya mekanisme permintaan terhadap sumber daya, 
pengindeksan, dan cara memperoleh sumber daya tersebut.
    +Network Management group, yang peduli dengan beberapa masalah yang berkaitan dengan manajemen Internet dilihat dari perspektif tingkat tinggi,
 dan berorientasi kepada pengguna/kustomer.
    +Services Management group, yang peduli dengan konvergensi teknologi-teknologi jaringan yang berkaitan dengan Internet.
bila penjelasan kurang jelas kunjungi www.irtf.org 

Penemu USB


Tao masih ingat lagi sewaktu tahun 2005, waktu harga padrive sangat la mahal waktu tu kalau 1GB sudah dekant RM1++ . Dikatakan USB Flash Drive berjenama Pendrive bersaiz 128MB pada sekitar tahun 2003 ialah dengan harga RM300 tersangat mahal, sekarang nieh harga pandrive nieh semakin murah dan dengan ruangan storan yang semakin berganda di jual dengan puluhan ringgit jer.

Masih ingat akan pandrive ini??

Tapi tahukah korang? disebaliknya, orang yang menggunakan teknologi USB untuk storan dengan penciptaansingle-chip USB adalah seorang rakyat Malaysia?


Penciptanya adalah Pua Khein-Seng, berasal dari Sekinchan, Selangor. Pua Khein-Seng dan seorang sahabat tempatan telah bekerjasama dengan tiga jurutera dari Taiwan untuk menubuhkan Phison Electronics Corp pada bulan November tahun 2000. Pada asalnya, Pua Khien Seng ke Taiwan dalam melanjutkan pelajaran ke Taiwan dalam bidang kejuruteraan, dan kekal menetap disana dengan menubuhkan syarikat di sana. Enam bulan selepas penubuhan syarikat tersebut, mereka telah mencipta peranti yang dinamakan Pendrive dengan teknologi single-chip controller flash controller.


Syarikat Phison juga telah meningkat naik dengan pantasnya. Mereka telah melancarkan Pen Drive pada Jun 2001, dan telah mendapatkan kembali segala modal mereka pada Ogos 2001. Bermula daripada September 2001, segala pendapatan yang diterima oleh mereka adalah berupa pendapatan bersih.

Pada masa itu, beliau dan rakannya hanya berusia 27 tahun. Dengan bantuan kerjasama dari rakan niaga, mereka berupaya memasuki pasaran Eropah dan Amerika disamping berjaya mendapatkan Toshiba sebagai pemegang saham syarikat terbesar.

Menariknya, terdapat ura-ura yang Pua Khien-Seng tidak diterima masuk ke universiti tempatan dan cadangan untuk membangunkan Pendrive juga tidak diluluskan dan tidak mendapat sokongan dana di Malaysia. Perkara ini dikatakan sebagai salah satu sebab mengapa beliau berhijrah ke Taiwan dan menubuhkan syarikat disana. Namun ia hanya sekadar ura-ura sahaja, dan kami tidak mendapat sebarang info rasmi berkaitan dengannya buat masa ini. Sekiranya perkara ini benar dan tidak berlaku, sudah tentu Pendrive dikenali sebagai ‘Teknologi dari Malaysia’ berbanding ‘Teknologi dari Taiwan’ seperti sekarang ini.

Apapun, Pua Khien-Seng masih tidak melupakan Malaysia, dan sering kembali ke Malaysia pada Tahun Baru Cina dan sebagai lokasi percutian. Pada masa yang sama, kini beliau juga dalam perancangan untuk membuka kilang dan cawangan Phison di Pulau Pinang untuk membantu pekerja beliau yang juga berasal dari Malaysia untuk kembali bekerja disini disamping membantu membangun ekonomi negara.

Senin, 13 Oktober 2014

Sinyal Analog dan Sinyal Digital

Sinyal Analog Dan Sinyal Digitalbanyak orang yang sering mendengar kata-kata itu, namun hanya segelintir orang yang mengerti apa itu Sinyal Digital danSinyal Analog. Karena itulah saya memposting tentang apa itu Sinyal Analog dan Apa itu Sinyal Digital.

Perkembangan teknologi pesat ini banyak yang menerapkan teknologi ini. Teknologi Sinyal Digital maupun Teknologi Sinyal Analog. Ada yang hanya menggunakan satu teknologi, ada juga yang menggunakan keduanya.

Oke, tidak perlu panjang lebar lagi, saya akan memberikan secuil ilmu saya untuk sharing kepada pengunjung setia Firmanthok. Apa itu Sinyal Digital dan Analog. Simak penjelasan dibawah ini ya.


Pengertian Sinyal Analog
Sinyal analog / Isyarat Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/ karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog.

Gelombang pada Sinyal Analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
• Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
• Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
• Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.


Pengertian Sinyal Digital

Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1.Teknologi Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau/noise, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Sinyal Digital juga biasanya disebut juga Sinyal Diskret.

Sistem Sinyal Digital merupakan bentuk sampling dari sytem analog. digital pada dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). besarnya nhlai suatu system digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat mempengaruhi nilai akurasi system digital.

Teknologi Sinyal Digital ini juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki olehTeknologi Sinyal Analog. Diantaranya adalah dibawah ini :

 Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
 Penggunaan yang berulang – ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informsi itu sendiri.
 Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif.
Pada saat ini banyak teknologi-teknologi yang memakai Teknologi Sinyal Digital. Karena kelebihan kelebihannya, antara lain:

1. untuk menyimpan hasil pengolahan, sinyal digital lebih mudah dibandingkan sinyal analog. Untuk menyimpan sinyal digital dapat menggunakan media digital seperti CD, DVD, Flash Disk, Hardisk. Sedangkan media penyimpanan sinyal analog adalah pita tape magnetik.
2. lebih kebal terhadap noise karena bekerja pada level ’0′ dan ’1′.
3. lebih kebal terhadap perubahan temperatur.
4. lebih mudah pemrosesannya. 

FDD dan TDD

Sistem duplexing
Sistem komunikasi dua arah disebut sistem : duplex.
Ada dua teknik sistem duplex yang populer, yaitu : FDD dan TDD
Frequency Division Duplex FDD dan Time Division Duplex TDD adalah dua skema duplexing paling umum digunakan dalam jaringan nirkabel broadband tetap. FDD yang secara historis telah digunakan dalam suara-hanya aplikasi mendukung dua arah komunikasi radio dengan menggunakan dua saluran radio yang berbeda. Atau TDD menggunakan satu frekuensi untuk mengirim sinyal baik di hilir dan hulu arah. 

Dalam fixed wireless point-to-point sistem yang menggunakan FDD salah satu saluran frekuensi ditularkan hilir dari radio A ke B. radio frekuensi kedua digunakan di arah hulu dan mendukung transmisi dari radio radio B ke A. Karena pemasangan frekuensi transmisi secara simultan pada kedua arah adalah mungkin. Untuk mengurangi gangguan diri antara hulu dan hilir transmisi jumlah minimum pemisahan frekuensi harus dipertahankan antara pasangan frekuensi. 

Dalam fixed wireless point-to-point sistem yang menggunakan TDD satu kanal frekuensi digunakan untuk mengirim sinyal baik di hilir dan hulu arah. TDD bekerja dengan transmisi Toggling petunjuk selama selang waktu. Toggling ini berlangsung sangat cepat dan tak terlihat bagi pengguna. Dengan demikian TDD dapat mendukung suara dan layanan komunikasi simetris serta asimetris layanan data. TDD juga dapat menangani campuran yang dinamis dari kedua jenis lalu lintas. 

Kapasitas yang relatif hilir dan hulu link dapat diubah yang mendukung satu arah dari yang lainnya. Hal ini dicapai dengan memberikan alokasi waktu yang lebih besar melalui slot waktu untuk interval penularan hilir dari hulu. Asimetri ini berguna untuk proses komunikasi yang ditandai oleh arus informasi yang tidak seimbang. Aplikasi yang jelas untuk teknik ini adalah akses Internet di mana pengguna memasukkan pesan singkat hulu dan menerima informasi besar payloads hilir. 

FDD dapat digunakan untuk lalu lintas asimetris. Namun untuk menjadi spectrally efisien hilir dan hulu saluran bandwidth harus diimbangi dengan tepat ke asimetri. Karena lalu lintas Internet bursty oleh alam dan asimetri selalu berubah bandwidth saluran tidak dapat dengan tepat ditetapkan dalam FDD. Dalam hal ini TDD lebih efisien. Selain itu saluran bandwidth biasanya diatur oleh FCC atau dibatasi oleh fungsi peralatan yang tersedia. Akibatnya sistem FDD pengguna tidak memiliki pilihan untuk saluran bandwidth berbeda-beda secara dinamis di arah hulu dan hilir. 

Efisiensi spektrum
Spektrum Frekuensi adalah komoditas yang semakin langka. Drive kelangkaan ini kebutuhan untuk mengoptimalkan penggunaan bandwidth yang tersedia. Sistem FDD beroperasi pada frekuensi pasangan prinsip. Sebuah rencana saluran diciptakan yang terdiri dari hilir dan hulu saluran biasanya ditetapkan oleh FCC ITU atau badan lain. Rencana saluran FDD memelihara guardband antara hilir dan hulu saluran. Yang guardband diperlukan untuk menghindari gangguan dan diri karena hal ini tidak digunakan pada dasarnya adalah sia-sia spektrum. 

Sebaliknya sistem TDD memerlukan seorang penjaga waktu bukannya guardband antara mengirim dan menerima sungai. TX / RX Transisi Gap TTG adalah kesenjangan antara hilir dan hulu transmisi penularan. Kesenjangan ini memungkinkan waktu bagi stasiun pangkalan untuk beralih dari modus mengirimkan modus menerima dan pelanggan untuk beralih dari modus menerima untuk mengirimkan modus. Selama kesenjangan ini base station dan pelanggan sedang tidak melakukan transmisi data dimodulasi tetapi hanya mengizinkan pemancar base station operator untuk jalan turun TX / RX antena beralih ke actuate dan bagian penerima stasiun pangkalan untuk mengaktifkan. 

Kesimpulan Pembahasan di atas telah menyoroti perbedaan-perbedaan signifikan dan beberapa keuntungan dari TDD atas FDD. Keuntungan tersebut dapat diringkas sebagai berikut: FDD adalah skema yang lebih tua yang paling sesuai untuk aplikasi seperti suara yang menghasilkan trafik simetris sedangkan TDD sangat cocok bagi bursty asimetris lalu lintas seperti internet atau layanan datacentric lainnya. 

TDD menggunakan spektrum lebih efisien daripada FDD. FDD tidak dapat digunakan dalam lingkungan di mana penyedia layanan tidak memiliki cukup bandwidth untuk menyediakan keperluan guardband antara mengirim dan menerima saluran. 

TDD lebih fleksibel daripada FDD dalam memenuhi kebutuhan untuk konfigurasi ulang secara dinamis dialokasikan bandwidth hulu dan hilir dalam menanggapi kebutuhan pelanggan.